INFOBAHARI.COM, TANGSEL — Karena gagal diterima anak nya menjadi siawa di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) puluhan warga Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar aksi demonstrasi di depan SMA Negeri 3 Tangsel, pada Senin (2/7).
Mereka memprotes proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilai tidak adil dan merugikan warga sekitar sekolah.
Aksi ini dipicu oleh banyaknya anak-anak dari lingkungan sekitar sekolah yang gagal diterima, meskipun tinggal sangat dekat dan memiliki nilai akademik cukup tinggi.
Ketua RW 15 Mujianto hanya 16 dari 64 anak yang mendaftar dari wilayahnya yang berhasil lolos seleksi. Padahal, mayoritas pendaftar tersebut mendaftar melalui jalur zonasi atau domisili dan memiliki nilai di atas rata-rata.
“Aksi dari warga ini muncul karena masalah penerimaan siswa baru (SPMB) tahun 2023-2024. Menurut kami, peraturan ini disebut ‘tubang tideh’. Artinya, antara domisili dan nilai tidak seimbang. Jadi, tuntutan kami, warga Wong Pitu adalah agar anak-anak kami tetap bisa bersekolah di sini,” ujarnya di lokasi.
Ia menilai ada ketimpangan dalam proses seleksi, yang lebih mengutamakan nilai akademik daripada pertimbangan zonasi. Mujianto menduga ada kesalahan prosedur dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru. Ia mengaku kecewa karena persoalan serupa terus berulang setiap tahun sejak 2022, tanpa solusi yang jelas dari pihak sekolah maupun pemerintah daerah. (Mela)