INFOBAHARI.COM , KOTA TANGERANG – Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak hanya menyalin atau meniru konsep program kerja tanpa memahami kebutuhan sesungguhnya dari para pemangku kepentingan. Hal itu ia sampaikan saat membuka Pelatihan Mengidentifikasi Kebutuhan Stakeholder di Lingkungan Pemkot Tangerang Tahun Anggaran 2025, yang berlangsung di Grha Bhakti Karya, Selasa (28/10 ).
> “Saya minta jangan asal copas! Kebutuhan itu harus diidentifikasi dan diinventarisir secara mendalam. Setiap OPD dan setiap waktu punya kebutuhan yang berbeda. Kalau analisisnya tepat, maka kebijakan dan program yang dibuat juga akan tepat sasaran dan berdampak bagi masyarakat,” tegas Maryono di hadapan peserta pelatihan.
Menurutnya, di tengah transformasi digital dan kompleksitas pelayanan publik saat ini, kemampuan ASN dalam mengidentifikasi kebutuhan stakeholder menjadi kompetensi penting yang tidak bisa diabaikan.
> “ASN harus punya kemampuan membaca kebutuhan dan ekspektasi stakeholder. Itu fondasi untuk menciptakan kebijakan yang efisien, efektif, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Tangerang,” ujar Maryono.
Lebih lanjut, Maryono menilai bahwa ASN dengan kemampuan analisis kebutuhan stakeholder yang baik akan mampu membangun komunikasi publik yang lebih efektif, meminimalkan resistensi, dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
> “Kalau kita tahu betul apa yang dibutuhkan, maka keputusan akan lebih tepat, penggunaan sumber daya lebih efisien, dan hasil kinerja bisa maksimal,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa pengembangan kompetensi ASN di bidang analisis stakeholder merupakan investasi strategis untuk masa depan pelayanan publik yang adaptif dan responsif.
> “Setelah pelatihan ini, saya berharap peserta tidak hanya paham teori, tapi juga bisa menerapkannya dalam perencanaan program kerja di OPD masing-masing. Jadilah agen perubahan yang membawa semangat baru menuju birokrasi yang transparan dan berorientasi pelayanan,” pesan Maryono menutup sambutan.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Rini Wulandari, mengaku mendapatkan banyak insight baru dari kegiatan ini.
> “Selama ini kita sering fokus pada target program, tapi belum tentu sesuai dengan harapan stakeholder. Pelatihan ini membuka wawasan kami untuk lebih mendengarkan dan menganalisis kebutuhan masyarakat sebelum menyusun kegiatan,” ungkap Rini.
Peserta lain, Asep Rahmat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menilai pelatihan ini relevan dengan tantangan birokrasi modern.
> “Arahan Pak Wakil Wali Kota sangat tepat. Kami harus berhenti meniru pola lama dan mulai membangun kebijakan berbasis kebutuhan nyata. Ini langkah penting menuju pemerintahan yang lebih partisipatif dan adaptif,” ucap Asep.
Dengan pelatihan ini, Pemkot Tangerang berharap seluruh ASN mampu menerjemahkan kebutuhan stakeholder menjadi langkah nyata dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program — demi mewujudkan pelayanan publik yang semakin berkualitas dan dipercaya masyarakat.
( Syamsul )












