INFOBAHARI.COM , TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali meluncurkan inovasi layanan publik berbasis digital. Melalui aplikasi Tangerang Live, kini masyarakat penyandang disabilitas mendapat akses lebih mudah dalam menyampaikan aspirasi maupun pengaduan lewat fitur terbaru LAKSA+. Kehadiran fitur ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Tangerang dalam membangun kota yang inklusif, berkeadilan, dan ramah bagi semua.
Peluncuran LAKSA+ digelar di Ruang Patio, Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (16/09 ). Acara dipimpin langsung oleh Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, dan dihadiri Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Dr. Otok Kuswandaru, Asisten Deputi Perluasan Aksesibilitas dan Pelayanan Inklusif, Drs. Yanuar Ahmad, serta perwakilan komunitas penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sachrudin menegaskan komitmen Pemkot Tangerang dalam memperkuat layanan publik yang nondiskriminatif, khususnya bagi kelompok rentan.
> “Berbicara tentang inklusivitas berarti memastikan setiap orang, tanpa memandang latar belakang maupun kondisinya, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Tak terkecuali saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” tegasnya.
Fitur LAKSA+ dilengkapi dengan berbagai kemudahan, salah satunya fitur talk back untuk penyandang tunanetra. Melalui teknologi suara, pengguna dapat menyampaikan kritik, saran, maupun aduan tanpa hambatan. Inovasi ini diharapkan semakin membuka ruang partisipasi masyarakat dengan keterbatasan penglihatan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.
Lebih lanjut, Sachrudin memaparkan bahwa Pemkot Tangerang juga telah menjalankan berbagai program pendukung, seperti penyediaan sekolah inklusi, job fair ramah disabilitas, rekrutmen tenaga kerja inklusif, hingga bantuan berupa kursi roda, kaki palsu, alat bantu dengar, serta pelatihan bahasa isyarat.
“Upaya ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia poin ke-4, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan peran aktif penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Dr. Otok Kuswandaru, memberikan apresiasi tinggi atas langkah Pemkot Tangerang.
> “Ini inovasi luar biasa. Aspirasi maupun aduan tidak hanya untuk masyarakat pada umumnya, tetapi juga bisa diakses oleh saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Saya kira ini bisa menjadi inspirasi sekaligus direplikasi oleh pemerintah daerah lain,” ujarnya.
Dengan hadirnya LAKSA+, Pemkot Tangerang berharap layanan publik semakin responsif, adil, dan berkelanjutan. Teknologi inklusif ini diyakini mampu memperkuat partisipasi masyarakat sekaligus menghadirkan Kota Tangerang sebagai kota yang benar-benar ramah bagi semua warganya. (Syamsul)