INFOBAHARI.COM , Kota Tangerang
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak, ramah perempuan, dan berkeadilan sosial. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, saat membuka kegiatan Sosialisasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DKRPPA) yang digelar di Ruang Al-Amanah, Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (22/10 ).
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan masyarakat, kader PKK, tokoh agama, dan perangkat kelurahan dari tiga kecamatan — Batuceper, Benda, dan Neglasari — dengan tujuan meningkatkan kepedulian terhadap perlindungan anak dan perempuan di tingkat komunitas.
Dalam sambutannya, Maryono menekankan bahwa keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun masyarakat yang peduli, aman, dan berkeadilan gender.
> “Semua perubahan besar dimulai dari keluarga. Mari ciptakan keluarga yang damai, sakinah, dan penuh kasih. Dari keluarga inilah kepedulian akan tumbuh ke lingkungan RT, RW, hingga membentuk Kota Tangerang yang benar-benar ramah anak dan perempuan,” ujar Maryono.
a juga mengingatkan bahwa Pemkot Tangerang telah menyiapkan berbagai layanan dan program pendukung yang bisa dimanfaatkan masyarakat, mulai dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), hingga Satgas PATBM di setiap kelurahan.
> “Semua layanan ini gratis dan mudah diakses. Jangan ragu untuk melapor atau mencari pendampingan jika menghadapi masalah kekerasan, baik terhadap anak maupun perempuan,” tegasnya.
Maryono juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling menjaga dan memperkuat solidaritas sosial.
> “Saya berharap tidak ada lagi perempuan atau anak yang merasa sendirian saat menghadapi masalah. Kita semua harus bergerak bersama, saling jaga dan saling dukung agar setiap warga merasa terlindungi,” tambahnya.
Sosialisasi ini mendapat respons positif dari warga yang hadir. Salah satu peserta, Siti Maesaroh, warga Kelurahan Poris Jaya, mengapresiasi langkah Pemkot yang dinilainya nyata dan berpihak kepada masyarakat kecil.
> “Kami merasa diperhatikan. Banyak ibu-ibu yang belum tahu ada layanan seperti PUSPAGA dan PATBM. Dengan kegiatan ini, kami jadi tahu ke mana harus mengadu kalau ada masalah di lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu, Ahmad Fauzan, tokoh masyarakat asal Kecamatan Neglasari, menilai kegiatan tersebut penting untuk memperkuat ketahanan sosial di tingkat keluarga.
> “Kalau keluarga kuat dan rukun, lingkungan juga ikut aman. Saya berharap kegiatan seperti ini terus digelar agar kesadaran masyarakat makin tinggi soal pentingnya melindungi anak dan perempuan,” ujarnya.
Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Kota Tangerang meneguhkan langkahnya menuju kota yang inklusif, aman, dan berkeadilan bagi semua warganya, terutama anak-anak dan perempuan yang menjadi pilar masa depan bangsa.
( Mela )












