INFOBAHARI.COM , KOTA TANGERANG — Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, menegaskan pentingnya sikap profesional dan adaptif bagi seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam menghadapi dinamika pelayanan publik yang semakin kompleks.
“Setiap persoalan di masyarakat harus kita tangani dengan cepat, tepat, dan kreatif. Adaptif adalah kunci agar pelayanan publik berjalan optimal dan masyarakat merasa diperhatikan,” ujar Sachrudin saat memimpin Rapat Evaluasi Bulanan Kewilayahan di Ruang Rapat Akhlakul Karimah, Senin (06/10 ).
Menurutnya, pelayanan terbaik lahir dari kombinasi antara kesigapan, empati, dan koordinasi antarunit kerja. “Hadirkan layanan terbaik bagi masyarakat. Sikap dan perilaku yang tulus dari hati akan tercermin dalam layanan yang berempati,” imbuhnya.
Selain itu, Sachrudin juga menekankan pentingnya budaya musyawarah dan konsultasi di lingkungan birokrasi. Hal itu, kata dia, merupakan langkah preventif dalam mencegah timbulnya masalah maupun potensi konflik di lapangan.
“Setiap pemimpin hendaknya terbiasa bermusyawarah. Dengan begitu, setiap solusi bisa lahir bersama dan tepat sasaran,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, wali kota turut menyoroti isu pengelolaan sampah yang menjadi perhatian berkelanjutan Pemkot Tangerang. Ia meminta seluruh unit kerja memperkuat koordinasi dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Pengelolaan sampah perlu menjadi fokus berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan kota,” tegas Sachrudin.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono, menambahkan bahwa kedisiplinan ASN merupakan fondasi utama dari profesionalisme pelayanan publik.
“ASN yang disiplin adalah cerminan pemerintah yang profesional. Kedisiplinan bukan sekadar aturan, tapi bentuk tanggung jawab kepada masyarakat,” tutur Maryono.
Rapat kewilayahan kali ini juga menghadirkan pakar komunikasi publik, Hendri Satrio, yang memaparkan pentingnya komunikasi empatik di era keterbukaan informasi.
“Di tengah sorotan publik yang kian intens, terutama melalui media sosial, ASN kerap dinilai serba salah. Namun, dengan komunikasi yang empati, santun, dan berbasis data, sorotan tersebut bisa berubah menjadi peluang untuk membangun kepercayaan masyarakat,” jelas Hendri.
Dengan semangat profesionalisme, adaptivitas, dan empati, Pemkot Tangerang terus berupaya memperkuat pelayanan publik yang humanis, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan. (Mela)












